Sabtu, 10 Oktober 2015

TIDAK ADA

Pagi saat fajar mengintip dibalik tumpukan daun. Merubah gelap semalam, membekaskan rindu yang masih tersimpan bersama sang malam.
Aku masih di tempat ini, tempat yang sama saat kau tinggalkan ku pergi dengannya.
Menanti rasa yang sama seperti sebelum kamu melepaskanku. Bersama gugurnya daun ini aku masih menanti untuk cinta yang pernah kumiliki.
Mungkin seperti fajar yang merubah malam.
Begitu kesendirian ini merubah rasa.
Mungkin, tak akan pernah ada lagi kata manis terucap darimu.
Mungkin, tak ada lagi keinginanmu untuk bersamaku.
Mungkin, kita sudah kehabisan waktu untuk bersama.
Mungkin, seperti fajar yang tanpa bintang maka malam pun sebaiknya tanpa matahari.
Mungkin, seperti buku yang tertutup ribuan hari akan ada debu disana. Masalahnya sudah seberapa lama buku itu dibiarkan sendiri disana tanpa pemilik.
Mungkin, tak ada lagi keberanian untukmu mengatakan bahwa semua ini benar.
Mungkin, perasaan bisa berubah.
Tak ada kesendirian yang tak mampu menghapus rasa.
Tak ada kesendirian yang tak membiasakan.
Tak ada terbiasa sebelum semua biasa terjadi.

0 komentar :

Posting Komentar