Selasa, 01 Desember 2015
Sebuah cerita
Saya hanya wanita biasa, 21 tahun. Seorang bidan. Saya berjilbab tetapi maaih belum sempurna. Saya bukan kategori seorang muslimah yang sholehah. Saya hanya seorang wanita biasa yang terjebak didalam sebuah hubungan yang bukan milik saya seorang.
Apa yang bisa saya tulis,
Apa yang mampu saya ceritakan sekarang,
Apa yang saya rasakan bahkan tak sanggup tertulis dalam sebuah sajak..
Sedih,
Marah,
Kecewa,
Takut,
Segalanya bercampur menjadi satu seperti terus menghantui malamku,
Mengapa mereka selalu mengganggu mimpi indahku, menciptakan bunga tidur...
Sabtu, 10 Oktober 2015
NOSTALGIA I
Maaf aku tidak ingat pasti pertama kali kita bertemu. :(
Yang pasti sebelum kencan pertama kita hari itu kita sudah bertemu. Tepat hari itu kisah ini dimulai.
Sore itu bersama senja - pertama kali kita bertemu. Kamu duduk dua meter dariku. Berbicara banyak hal dengan teman temanmu. Berkali kali mengecek ponsel. Dan sekali saja mata kita bertemu untuk beberapa detik.
Hari itu semua berjalan begitu saja. Tidak ada yang pernah menyangka bahwa suatu saat (Sekarang) kamu adalah laki laki yang selalu kuminta kepada- Nya dalam doaku.
Hari itu kamu...
BAHAGIA ITU SEDERHANA
Hari ini, aku menggenggam dua tangan hangat diantara banyak orang. Aku menggandeng mereka dengan bahagia. Sahabat, dan dia. Laki laki yanag membuatku bertahan menjadi yang kedua. Laki laki yang selalu membuat ku merasa kesepian jika semenit saja tak kulihat wajahnya lekat lekat. Laki laki yang membuatku merasa mati rasa akan luka. Karena dulu dan nanti masihlah sama.. rasa ini untuk orang yg sama dan dengan cinta yang sama.
Bahagia sekali, melihatnya menyempatkan untuk berjalan jalan bersamaku disela sela kesibukannya. Bahagia sekali bisa melihat...
TIDAK ADA
Pagi saat fajar mengintip dibalik tumpukan daun. Merubah gelap semalam, membekaskan rindu yang masih tersimpan bersama sang malam.
Aku masih di tempat ini, tempat yang sama saat kau tinggalkan ku pergi dengannya.
Menanti rasa yang sama seperti sebelum kamu melepaskanku. Bersama gugurnya daun ini aku masih menanti untuk cinta yang pernah kumiliki.
Mungkin seperti fajar yang merubah malam.
Begitu kesendirian ini merubah rasa.
Mungkin, tak akan pernah ada lagi kata manis terucap darimu.
Mungkin, tak ada lagi keinginanmu untuk bersamaku.
Mungkin,...
DULU
Mari kita ingat ingat lagi, dikala itu. Pertemuan pertama kita tahun lalu. Ada segurat senyuman diwajahnya yang mencuri perhatianku.
Dulu kita sama sama tak perduli, Dulu kita hanya tau asalkan masih bersama, biarlah menjadi orang ketiga.
Dulu kita melewati setiap jengkal kebahagian bersama
Dulu tidak ada pertengkaran
Dulu yang kuingat Dia selalu memandangku lembut sebelum terlelap tidur. Dia selalu terjaga saat aku terbangun dan Dia laki laki pertama yang kupandang saat aku bangun.
Dulu, hujan pun pernah membasahi kita bersama. Tetesan...
Mati Rasa
Beberapa hari ini aku sudah kecapekan memikirkan hal hal pelik yang melanda hatiku. Perasaan-perasaan yang mengacau. Rindu yang terus mendera kian menyiksa.
Beranikah aku memunafikkan rasa ketika benci hinggap dihati.
Pagi ini, Ia datang kepadaku setelah menghilang tanpa kabar. Aku tahu dia memiliki banyak alasan untuk menghilang, makanya aku tak banyak bertanya. Dan dia datang kembali dengan senyuman tanpa dosa itu.
Dia tahu pasti bahwa aku tidak akan bisa meninggalkannya. Tapi dia tak seharusnya memperlakukanku seperti ini. Dia pergi, lalu...
Orang Ketiga
Dia sedang berjalan kearahku dengan seorang wanita yg sedang hamil besar. Dari jauh kami sudah saling berpandangan lalu saling berpaling satu sama lain. Dia adalah orang yang dulu tau luar dalam dari diriku, tahu banyak rahasia dariku. Tapi sekarang, baru saja beberapa detik yang lalu ia menggandeng wanitanya berjalan melewatiku seolah tidak pernah mengenalku sedikitpun. Aku seperti orang asing yg merasa mengenalnya.
Aku mengangkat wajah dalam lalu merenungkan dalam setiap langkahku siang itu. Semalam aku masih tidur satu ranjang dengannya....
Jumat, 01 Mei 2015
RAIN
Ketika matahari mulai terbit aku lekas membuka mataku.. aku enggan untuk tidur lagi.. aku tak sabar menanti jarum jam menusuk angka 7. Pertemuan yg ku tunggu, hari demi hari ku tangisi dirinya dan hari ini akan ku torehkan seutas senyum paling lebar yang kumiliki untuknya. Jangan ada kesedihan.. jangan ada pertengkaran.. jangan ada air mata..
Tawa yg tak pernah lepas dari kami.. hari yg tak akan terlupakan.. romansa manis yg akan selalu terkenang ..ingin ku buat dihari ini.
Sampai ketika kilat menerangi kamar kami beberapa detik.. lalu perasaan...
Kekasih gelap :)
Kalau boleh milih aku lebih milih tidak mengenal mu jika akhirnya harus ada perasaan semacam ini..
Kalau seandainya ada pilihan aku akan lebih memilih tidak berada diantara kalian daripada harus tersisih perlahan..
Seandainya ada waktu untuk ku menentukan pintaku.. aku ingin kamu mencintai diriku didepan ku.. bukan mencintaiku dari belakang.. di belakang semua mata.
Aku mengerti aku bukan orang yg kau pilih.
Aku paham bukan diriku yg mengisi ruang dihati itu.
Aku teramat faham.. cinta itu hanya miliknya dan hanya untuknya..
Yang aku sakitkan...
Langganan:
Postingan
(
Atom
)